Kuis Antropologi: Apa Itu Kebudayaan?

1. Apa yang  saudara ketahui tentang kebudayaan dan wujudnya serta jelaskan kaitan antara tiga wujud  kebudayaan dan  tujuh unsur kebudayaan  menurut  koentjaraningrat?  :

Kebudayaan menurut koentjaraningrat  ialah seluruh sistem gagasan/ide,aktivitas atau tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik sendiri oleh manusia yang didapatkan dengan belajar.

Wujud kebudayaan menurut koentjaraningrat yaitu :

• ide/gagasan merupakan nilai-nilai, ide-ide, gagasan, norma-norma, adat istiadat  yang bersifat abstrak dan letaknya berada di kepala manusia atau biasa di sebut cultural system.
• aktivitas/tindakan merupakan aktivitas serta tindakan yang berpola dari individu dalam masyarakat yang bersifat konkret. Berupa aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya atau biasa disebut dengan social system.
• artefak/hasil karya merupakan kumpulan benda-benda hasil karya manusia. Berupa hasil fisik dari aktivitas dan tindakan manusia atau biasa disebut phsycal culture.

Kaitan antara 3 wujud kebudayaan yaitu dat istiadat memberikan arah dan mengatur ide,pikiran/gagasan sehingga mewujudkan sebuah aktivitas dan tindakan hasil dari ide/gagasan tadi sehingga menghasilkan benda-benda kebudaab berupa hasil fisiknya.

Koentjaraningrat juga menjelaskan bahwa kaitan antara wujud kebudayaan dengan unsur kebudayaan yaitu  ketujuh unsur budaya tersebut  sudah pasti menjelma kedalam tiga wujud kebudayaan.

2. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang masyarakat dan proses dinamikanya:

masyarakat merupakan sekelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dalam suatu wilayah dengan batas-batas tertentu, yang pada dasarnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan serta tujuan manusia itu sendiri yang akan menghasilkan suatu  kebudayaan tertentu akibat dari interaksi dan hubungn manusia.

Proses dinamikanya :

• internalisasi yaitu  proses panjang sejak seorang individu lahir sampai ia meninggal. Disini individu belajar menanam suatu kepribadian berupa hasrat,nafsu,emosi, sayang yang dibutuhkannya sepanjang hidup
• sosialisasi yaitu bersangkutan dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan sistem sosial. Seorang individu belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu disekelilingnya dengan berbagai macam peranan sosial dari mulai ia anak-anak hingga masa tua.
• Enkulturasi yaitu proses belajar dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya terhadap adat-istiadat, sistem norma, dan semua peraturan yang terdapat dalam kebudayaan seseorang.
• Difusi yaitu proses penyebaran unsur-unsur budaya dari satu kelompok masyarakat ke kelompok masyarakat lainnya secara timbal balik. Penyebaran tersebut dapat terjadi di dalam suatu msyarakat maupun antar masyarakat.
• Akulturasi yaitu proses peleburan kebudayaan dua masyarakat tanpa menghilangkan kepribadian individu dalam masyarakat tertentu. Hanya unsur-unsur kebudayaan asing yang melebur ke dalam kebudayaan asli.
• Asimilasi yaitu proses percampuran dua buah kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan baru. Kebudayaan yang mengalami asimilasi akan lenyap secara perlahan dan digantikan oleh unsur-unsur kebudayaan luar berupa teknologi baru, ide, gagasan, pemikiran, dan gaya hidup.
• Inovasi yaitu suatu proses pembaruan dengan memanfaatkan sumber daya alam, tenaga krja, modal yang tersedia. Pengelolaan tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru menghasilkan sistem produk-produk baru.

3. Jelaskan identitas budaya saudara secara lengkap :

Identitas budaya ialah suatu karakter khusus yang melekat dalam suatu kebudayaan sehingga bisa dibedakan antara satu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain..

Identitas budaya saya yaitu:

Identitas saya:

Nama saya Saima dari segi suku, saya berasal dari suku batak mandailing yang berasal dari kabupaten padang lawas.Suku batak mandailing yang mendiami sumatera utara terletak di kabupaten mandailing natal, kabupaten padang lawas, tapanuli selatan, kabupaten padang lawas utara dll. Suku batak terkenal dengan suaranya yang kuat, kasar berbeda dengan suku jawa yang berbicara halus dan lemah lembut. Dan suku batak mandailing memiliki pakaian adat yaitu menggunakan ulos yang dipadukan dengan aksesoris agar menambah keindahan. Pakaian adat ini biasanya di pakai saat perayaan tertentu saja, seperti pernikahan.

 Pada hari pernikahan suku batak mandailing mempunyai ciri khas yaitu mempelai wanita menggunakan bulang di keningnya. Bulang tersebut terbuat dari bahan dasar emas sepuhan atau logam. Bulang ini mempunyai makna lambang kemuliaan dan merupakan simbol kemasyarakatan. Dan untuk mempelai pria digunakan penutup kepala yang memiliki bentuk khas yang disebut ampu. Pada zaman dulu ampu digunakan oleh para raja mandailing dan angkola. Warna hitam pada ampu memiliki fungsi magis dan warna emas menunjukkan simbol kebesaran. Sedangkan tariannya dalam pernikahan yaitu tari tortor dengan musik gordang sembilan (musik gendang berjumlah sembilan).Rumah adat suku batak mandailing sendiri di sebut Bagas Godang.

Dari segi agama saya merupakan seorang muslim, saya memakai hijab dan pakaian yang tertutup serta tidak ketat. Saya beribadah wajib dalam bentuk sembahyang. Dan juga ibadah lainnya seperti mengaji/membaca kitab Al-qur’an, mengikuti majelis ta’lim seperti ceramah, pengajian yang di buat oleh msyarakat di kampung saya dan biasanya diadakan di masjid. Orang muslim juga mempunya hari besar berupa Hari raya Idul Fitri dan Hari raya Idul Adha.

Dari segi tempat tinggal, saya tinggal di desa mananti, provinsi sumatera utara, negara indonesia. Kampung saya memiliki warga yang ramah, suka menolong sesama tetapi, memiliki udara yang kurang sejuk di karenakan pabrik-pabrik yang membuang limbah sembarangan. Mata pencaharian  di kampung saya berupa petani sawit. Sedangkan Negara  indonesia terkenal akan kekayaan rempah-rempah, dan keindahan alamnya. Orang-orangnya yang ramah dan kaya akan suku, budaya dan penduduknya yang ramah. Sedangkan dari segi pendidikan saat ini saya menempuh pendidikan di Universitas Sumtera Utara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prodi Ilmu Administrasi Publik yang terletak di kota medan.

4. Jelaskan berbagai kelompok etnik berinteraksi dengan berbagai budaya dalam situasi multikultural di kota medan:

Kota medan  yang terletak di provinsi sumatera utara, memiliki aneka ragam etnis, budaya, suku, bahasa, agama. Diantaranya ialah suku jawa, suku batak mandailing, batak toba, tionghoa, melayu, minang, dll. Dan berbagai macam agama yaitu islam, hindu, budha, kristen, konghucu.  Hingga saat ini kota medan masih memiliki keberagaman tersebut, tetapi perbedaan-perbedaan tersebut tidak membuat masyarakat kota medan menjadi tidak akur. Masyarakat medan hidup dengan harmonis. Mereka hidup sesuai dengan agama dan budaya masing-masing tetapi tidak mencela atau menghina budaya dan etnis lainnya. Saling menghargai dan hidup dalam kerukunan. Tak ada rasa canggung antar masyarakatnya.

  Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu biasanya masuk kedalam satu kelompok etnik dan menerapkan budaya etnik tersebut. Tetapi banyak pula masyarakat kota medan yang keturunan dua etnik yang berbeda, jika sudah demikian itu menjadi hak individu ingin mengikuti etnik yang mana. Bahkan ada sebagian masyarakat yang mengikuti dua atau lebih etnik. Dan kelompok-kelompok etnik ini memiliki pola kediaman berdasarkan kelompoknya, misalnya orang mandailing tinggal di kampung mandailing, orang batak toba tinggal di wilayah martoba, orang karo di padangbulan, orang tionghoa di kawasan kota, dll.

Di beberapa kawasan terjadi pembauran antar etnik tetapi masih tetap menggunakan etnik masing-masing dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh pada hari raya umat hindu tamil yang disebut thai pusam, di kuil Shri Mariamman, Binjai. Para warga serta pengunjung yang datang di sambut oleh para wanita berjilbab yang berjajar bertugas menerima tamu. Ada juga sekelompok warga etnis china memainkan barongsai dan beberapa remaja beretnis india tamil menabuh kendang klasik india serta alat musik sejenis rebana yang terbuat dari rotan. Mereka berdansa mengikutu irama sambil menggunakan bahasa tamil tanpa rasa canggung karena perbedaan etnik tadi.

Masyarakat medan juga disatukan oleh bahasa dan logat yang khas, yaitu bahasa medan. Dengan logat yang sama dan sering di sebut oleh orang-orang luar provinsi sumatera utara dengan bahasa batak.  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masyarakat medan biasa hidup dalam kelompok etniknya masing-masing, dan secara terbuka menerima kelompok, etnik, budaya, ras, penganut agama lain, hidup secara berdampingan, sering bertemu dan memiliki ciri khas kesatuan.